0
.
Lampu tabung Neon atau dalam istilah ilmiahnya Fluorescent Lamp adalah lampu tabung yang terbuat dari kaca yang di dalamnya berisi gas argon dan dikedua ujungnya terdapat filamen elektroda.Untuk menyalakan lampu neon ini dibutuhkan alat yang disebut Ballast.

TL adalah singkatan dari Tube Luminescent.  TL adalah lampu neon dengan tabung memanjang.  Lampu-lampu TL lebih umum menerapkan system trafo ballast dan starter untuk penyalaannya.

SL adalah singkatan dari Soft light. Di masa-masa awal peredarannya lampu ini dikenal orang dengan sebutan lampu Philips (PL).

Lampu Neon atau Fluoresen tube ( Lampu Neon / TL / SL / PL ) atau di sebut Lampu Berpendar. Bentuknya ada yang lurus panjang dan lingkaran. Pada prinsip tehniknya lampu- lampu itu sama bedanya ada yang menggunakan ballast magnetic dan ada yang menggunakan ballas elektronik.

Lampu jenis ballast elektronik

Cara Memperbaiki Lampu Yang Menggunakan Ballas Elektronik.

Sediakan alat - alat sbb:

  • Multitester/multimeter di gunakan untuk mengetahiu rusak tidaknya komponen dan mengetahui nilai komponen.
  • Obeng minus di gunakan untuk membuka.
  • Solder, untuk menyolder komponen.
  • Timah Solder, sebagai sarana untuk menempelkan komponen di pcb
  • Tang Potong, untuk memotong komponen / kabel dan lain-lain.
  • Pinset, untuk memegangi komponen pada saat di patri

Ciri- ciri Kerusakan

Komponen-komponen lampu neon bohlamp yang gampang rusak: 


  • Kapasitor milar, bila rusak cirinya gosong atau pecah. bila pegujian menggunakan multitester nilai jarum akan meloncat loncat
  • Kapasitor /Elco, dalam kondisi  rusak cirinya menggelembung bagian atas.
  • Filamen Lampu (Tabung kaca lampu), dalam kondisi rusak ada bagian lampu yang berwarna hitam jika pegujian menggunakan multitester jarum tidak bergerak.
  • Resistor,  bila dalam kondisi rusak ada warna gosong atau pecah 
  • Dioda, cara mengukurnya bagian positif dioda di tempelkan pada jarum multitester yang merah begitupun sebaliknya bagian yang negatif di tempelkan pada bagian jarum multitester yang hitam menggunakan skala ohm. dan tidak bisa di balik balik jika bisa berarti dioda tersebut rusak.
  • Kumparan / Coil, ciri rusaknya terdapat warna hitam akibat gosong, jika pakai multi tester coba tempelkan kedua jarum multitester di ujungnya jika rusak berarti jarum tidak menunjukkan angka tertentu.
  • Transistor, dalam kondisi rusak cirinya di lihat dari body ada pecah jika pegujian menggunakan multitester bisa menggunakan cara berikut ini:

Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”. Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP.

Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multitester Analog


  • Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (O) x1k atau x10k
  • Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
  • Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.


Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multitester Analog


  • Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (O) x1k atau x10k
  • Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
  • Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau “Open”.


Langkah Perbaikan Lampu Ballast Elektronik:


  • Bongkar casing lampu dengan openg minus, namun perlu diperhatikan anda harus berhati-hati dalam proses ini. Jangan membongkar casing lampu pada tulisan merk bagian depan, biasanya untuk pengunci lampu terletak disisi belakang tulisan merk (semisal philips) diantara sela tabung neon.
  • Check tabung lampu neon, Setelah terbongkar langkah awal yang perlu diperhatikan adalah check dulu keempat pin kawat tabung neon anda dengan menggunakan multimeter (posisi ohm x1 atau x10 ). jika masih connect (nyambung) berarti lampu anda masih ada harapan untuk hidup kembali. Catatan : A1 dan A2, B1 dan B2: harus terkoneksi. Pengecekan ini mirip seperti jika anda mengecheck tabung lampu TL biasa. {dalam PCB tertulis P1 (A1), P2 (A2), P3(B1), P4(B2) }. Inisial A dan B ini saya berikan agar lebih mudah untuk dipahami sebab jalur A (1,2) tidak mungkin akan terkoneksi dengan tabung B (1,2).
  • Jika tabung neon masih OK, kemudian check elco paling besar  biasanya ukuran 3,3 - 10 uf / 400V untuk china 3,3 - 4,7uF/250V. Biasanya kerusakan ditandai dengan melembungnya elco dan jika di check dengan multimeter jarum tidak akan kembali normal (elco sudah tidak menyimpan muatan).
  • Kapasitor tantalum starter short atau putus, biasanya untuk kapasitor ini ukuran 2n2/1200V - 4n7/1200V letaknya pada bagian yang menyambungkan antar filamen ( filamen A dan B tabung CFL ). Jangan mengganti kapasitor ini dengan tegangan dibawah 450 V, karena fungsi kapasitor ini sangat riskan terhadap tegangan tinggi yang sudah dikuatkan oleh transistor.
  • Dioda Short, hal ini jarang terjadi namun alangkah baiknya anda check terlebih dahulu apabila mendapati transistor anda pecah/retak. karena jika anda langsung mengganti transistornya anda tidak akan mengatasi masalah.
  • Transistor, ini adalah masalah utama yang biasanya banyak terjadi pada segala jenis lampu hemat energi.Transistor mati bisa diakibatkan karena umur maupun komponen lain. Apabila anda mendapati transistor mati biasanya akan diiringi juga resistor fusenya juga akan ikut mati. hal ini dilakukan oleh produsen untuk mengamankan tabung lampu CFL. Resistor fuse input basis transistor berukuran 20ohm - 30ohm dan resistor fuse output emitor 1,5 ohm - 2,2 ohm (ada juga tipe lain yang menggunakan 10ohm).


Berikut ini saya berikan contoh penggunaan tipe transistor pada jenis ukuran lampu:


  • a. TR MJE 13001 = untuk daya 5 Watt dan 8 Watt ( merk china 20 W )
  • b. TR MJE 13002 = untuk daya 10 Watt  sampai dengan 20 Watt
  • c. TR MJE 13003 = untuk daya 23 Watt sampai dengan 25 Watt
  • d. TR MJE 13005 = untuk daya 28 Watt sampai dengan 45 Watt
  • e. TR MJE 13007 = untuk daya 75 Watt


Proses Pengecekan, proses ini adalah proses terakhir pengecheckan rangkaian lampu hemat energi yang telah diperbaiki. Jika anda takut menggunakan tabung neon SL anda, bisa gunakan tabung lampu TL biasa ( fluorescent ) untuk melakukan pengetesan pada tahap ini.

Catat Ulasan

 
Top