contactor magnet |
Spesifikasi contactor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya contactor di tulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang di pikul, kemampuan menghantarkan arus, di tulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
Jenis-Jenis Contactor
Contactor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan kemapuanya dalam mengontrol tegangan listrik AC. Di pasaran contacctor dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
- Contactor 1 Phase
- Contactor 3 phase
Contactor 1 phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC 1 phase, sedangkan contactor 3 phase digunakan untuk mengontrol aliran listrik AC 3 phase. Pada contactor 1 phase minimal terdapat 2 saklar utama, sedangkan pada contactor 3 phase minimal terdiri dari 3 saklar utama.
Aksesoris Contactor
Contactor untuk keperluan khusus pada umumnya dilengkapi dengan beberapa aksesoris tambahan yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja dari contactor tersebut. Beberpa bentuk aksesoris pada contactor adalah :
- Thermal Switch
- Timer Switch
- Interlock Switch
- Latch Block
- Transient Voltage Block
Thermal switch pada contactor berfungsi sebagai pengaman contactor dari temperature yang berlebih, thermal switch ini akan aktif dan mematikan kontaktor apabila suhu pada contactor melebihi batas minimal temperature yang diseting.
Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu contactor. Timer switch pada contactor ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON suatu contactor dapat ditentukan secara manual menggunakan timer switch tersebut.
Interlock switch pada contactor pada umumnya digunakan untuk melengkapi contactor pada saat digunakan pada sistem ATS (Automatic Transfer Switch) yang sering digunakan untuk memeindahkan sumber daya listrik komersial dan Genset secara otomatis.
Latch Block berfungsi untuk mengunci status contactor, dapat digunakan untuk mengunci agar selalu ON dan sebaliknya tergantung dari seting yang dilakukan terhadap contactor tersebut.
Transient voltage block berfungsi untuk menahan tegangan transient akibat aktivasi kumparan atau tegangan induksi disekitar contactor agar tidak mempengaruhi kinerja contactor.
Aplikasi Contactor
Contactor dapat kita temui dalam beberapa aplikasi berikut.
Kontrol Lighting, pada sistem lighting daya besar seperti yang digunakan pada konser music atau sistem penerangan stadion olah raga dengan lampu daya besar selalu menggunakan contactor sebagai komponen penghubung atau pemutus arus listrik ke lampu lighting tersebut.
Kontrol motor listrik, motor listrik 3 phase daya besar seperti yang digunakan dalam dunia industri membutuhkan kontactor sebagai komponen penghubung atau pemutus arus listrik ke motor tersebut. Fungsi contactor sebagai kontrol pada motor listrik ini sering disebut dengan istilah magnetic starter.
Transfer switch, transfer switch merupakan sistem pada ATS.Bagian ini selalu menggunakan kontaktor karena diperlukan kapasitas kontrol daya besar dan kecepatan transfer yang cepat yang dimiliki contactor.